Rabu, 15 April 2009

Materi Kuliah Bahasa Indonesia 1 [05]

Universitas: Panca Marga
Fakultas: Sastra dan Filsafat
Program Studi: Sastra Inggris
Materi Perkuliahan: Bahasa Indonesia 1
Pertemuan ke: 5
Dosen Pengampu: Indra Tjahyadi, S.S
Pokok Bahasan: Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah
Sub Pokok Bahasan: 1. Pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah,
2. Ciri dan Karakter Bahasa Indonesia Ilmiah

KEBERADAAN BAHASA INDONESIA ILMIAH

I. Pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah

Bahasa Indonesia Ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah biasanya bersifat resmi. Sebagai kegiatan yang bersifat resmi, ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam bahasa Indonesia baku. Jadi, bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia baku yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar.

Meski sama-sama baku, tetapi ada perbedaan dalam penggunaan bahasa Indonesia baku untuk kegiatan kenegaran dengan untuk kegiatan ilmiah. Dalam kegiatan ilmiah, penggunaan bahasa Indonesia yang baku harus sesuai dengan sifat keilmuan yang meliputi: benar, logis cermat dan sistematis. Selain itu, menurut Nazar (2004: 8), penggunaan bahasa Indonesia dalam kegiatan ilmiah, baik apakah itu dalam bentuk tulis maupun lisan, yang juga harus diperhatikan adalah kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya salah tafsir dalam kegiatan ilmiah.

II. Ciri dan Karakter Bahasa Indonesia Ilmiah

Setiap ragam bahasa memiliki ciri khasnya masing-masing. Menurut Nazar (2004: 9), ciri ragam Bahasa Indonesia Ilmiah sebagai berikut:
1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah pada bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
2. Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat diterima akal sehat (logis).
3. Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif.
4. Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya.
5. Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat isi/ bernas. Oleh sebab itu, penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat.
6. Pengungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran.
7. Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis.
8. Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir.

Selain ciri, ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan tersebut juga memiliki karakteristik. Menurut Suwignyo (2008: 11), bahasa Indonesia untuk kegiatan keilmuan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Objektif. Dalam artian kata-kata yang digunakan harus netral/ tidak memihak dan berorientasi pada gagasan/ objeknya.
2. Ringkas dan Jelas.Komunikasi keilmuan adalah komunikasi lugas dan langsung pada inti informasi. Oleh sebab itu unsur bahasa yang digunakan juga lugas dengan menghindari kata-kata metaforis atau kata-kata konotatif. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsur bahasa.
3. Cendekia. Dalam artian, kecermatan dalam pemilihan kata. Penulis harus mampu memilih kata dengan cermat sehingga pernyataannya terbentuk dengan tepat, cemat, logis, dan abstrak.
4. Formal. Artinya, bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan haruslah bersifat formal.
5. Konsisten/ Taat Asas. Penggunaan unsur bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah kosakata/ istilah, bentukan kata, dan penggunaan singakatan. Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah/kata tersebut digunakan secara konsisten.

4 komentar:

  1. apa bedanya ciri dan karakteristik?

    BalasHapus
  2. apa bedanya ciri dan karakteristik???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. Ciri itu yang membedakan kata yang ilmiah dan tidak ilmiah, misal : 'Tak' dan 'Tidak'.
    Karakteristik itu sifat dari kata ilmiah tersebut, misal konsistensi katanya, '"Pancasila mempunyai perbedaan transendental dengan ideologi, Pancasila mengakui adanya Tuhan yang maha esa, maka dari itu Pancasila adalah suatu filsafat.' Dengan demikian secara konsisten penulis itu tidak mengganti transenden dengan kata 'yang melampaui batas kemampuan manusia', (meskipun secara istilah 'transenden itu berarti sesuatu yang sifatnya amat tidak masuk akal), yang kemudian penulis tersebut menulis lagi, "Dengan demikian sesuatu yang melampaui batas rasio manusia itu menunjukkan karakteristik filsafat Pancasila itu sendiri.", tetapi, "Dengan demikian sesuatu yang transendental itu menunjukkan karakteristik filsafat Pancasila itu sendiri."
    Begitu kira-kira, Bung. :)

    BalasHapus